Nama Jurnal
|
Jurnal
Administrasi Bisnis (JAB)
|
Volume / Halaman
|
Vol. 17
No. 2 Desember 2014
|
Nama Penulis
|
Dio Putra
Perdana, Fransisca Yaningwati, & Muhammad Saifi
|
Judul Jurnal
|
PENGARUH
PELEMAHAN NILAI TUKAR MATA UANG LOKAL (IDR) TERHADAP NILAI EKSPOR (Studi Pada Ekspor Crude Palm Oil (CPO) Indonesia
Tahun 2009-2013)
|
Tanggal Jurnal
|
Desember
2014
|
Tujuan Penelitian
|
Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui seberapa
besar pengaruh pelemahan mata uang lokal (depresiasi) terhadap nilai
ekspor, yang dalam penelitian ini menggunakan ekspor crude palm oil (CPO) Indonesia tahun 2009-2013.
|
Metode Penelitian
|
Penelitian
ini menggunakan pendekatan kuantitatif, analisis data
menggunakan metode analisis deskriptif dan analisis inferensial
|
Variabel Penelitian
|
Variabel independen dalam penelitian adalah
Depresiasi. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Nilai Ekspor.
|
Hasil Penelitian
|
Hasil pengujian menunjukkan bahwa
peningkatan Depresiasi
akan mengakibatkan peningkatan Nilai Ekspor. Dari kedua perbandingan tersebut
dapat diambil keputusan H0 ditolak pada taraf
0,05.= a
Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Depresiasi berpengaruh signifikan
terhadap Nilai Ekspor (Y).
|
Kesimpulan Penelitian
|
Variabel
depresiasi (X) berpengaruh siginifikan terhadap variabel nilai ekspor (Y),
Hal ini dapat diartikan bahwa terjadinya pelemahan nilai tukar mata uang mata
uang lokal secara signifikan mempengaruhi terjadinya kenaikan nilai ekspor.
|
Senin, 01 Mei 2017
REVIEW JURNAL 6 (TRANSLASI MATA UANG ASING)
REVIEW JURNAL 5 (PELAPORAN DAN PENGUNGKAPAN)
Nama Jurnal
|
Jurnal EMBA
|
Volume / Halaman
|
Vol.1 No.4 Desember 2013, Hal. 2362-2370
|
Nama Penulis
|
Nelby Triyana Pasambuna, Sifrid S. Pangemanan dan
Dulloh Afandi
|
Judul Jurnal
|
Pelaporan dan Pengungkapan Pos Belanja Modal
Terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Kota Kotamobagu
|
Tanggal Jurnal
|
Desember 2013
|
Tujuan Penelitian
|
Untuk mengetahui apakah Dinas Perhubungan Kota
Manado telah melakukan pencatatan sesuai dengan Peraturan Mentri Dalam Negeri
No 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah dan PP No 24
Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintah
|
Metode Penelitian
|
Metode deskriptif untuk memahami data yang dengan cara mengklasifikasi dan
mengumpulkan berupa catatan belanja modal pada pemerintah Kota Kotamobagu.
Adapun Metode
membandingkan antara metode pengukuran, pengakuan, pelaporan, pencatatan,
pengungkapan. Kemudian dianalisis lebih lanjut dengan cara membandingkan
perlakuan akuntansi yang dilakukan Pemerintah Kotamobagu atas belanja modal
apakah sudah sesuai atas prinsip - prinsip akuntansi yang berlaku umum (PP
No.24 Tahun 2002 sebagai acuan). Kemudian hasilnya di identifikasi terhadap
masing-masing jenis aset terhadap tiga tahun anggaran. Kemudian dirumuskan
apakah pelaporan dan pengungkapan terhadap masing-masing jenis aset tersebut
telah memadai atau belum. Kemudian dicari penyebabnya dan dirumuskan
|
Variabel Penelitian
|
|
Hasil Penelitian
|
Pemerintah Kota Kotamobagu khususnya Dinas
Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah saat ini telah melaksanakan
pengelolaan keuangan sesuai dengan PP No.24 Tahun 2005 yaitu mengenai Standar
Akuntansi Pemerintahan, namun belum menerapkan secara keseluruhan, hal ini
terlihat dari aset tetap yang belum semuanya diukur secara andal.
|
Kesimpulan Penelitian
|
Pemerintah Kota
Kotamobagu saat ini telah melaksanakan pengelolaan keuangan sesuai dengan PP
No. 24 Tahun 2005 yaitu Standar Akuntansi Pemerintahan, hal ini dapat dilihat
dalam pengakuan perolehan aktiva tetap. Dalam pelaporannya Pemerintah Kota
Kotamobagu belum menerapkan secara keseluruhan, hal ini terlihat pada laporan
keuangan yang disajikan pemerintah kota Kotamobagu dalam pengukuran aset
tetap dimana belum secara keseluruhan mengukur asetnya secara andal sehingga
menimbulkan undisclosure dalam penyajian laporan keuangan.
|
REVIEW JURNAL 4 (AKUNTANSI KOMPARATIF AMERIKA & ASIA)
Nama Jurnal
|
Jurnal Majalah Ekonomi
|
Volume / Halaman
|
Vol. 19 No. 3
|
Nama Penulis
|
Nur A Achsoni, Arie Jayanthy F A Fauzi dan Piter
Abdullah
|
Judul Jurnal
|
Keterkaitan Inflasi dengan Nilai Tukar Riil : Analisis
Komparatif Antara Asean, Uni Eropa dan Amerika Utara
|
Tanggal Jurnal
|
Desember 2009
|
Tujuan Penelitian
|
Untuk menganalisis
sejauh mana tingkat respon/kepekaan inflasi akibat fluktuasi (perubahan)
nilai tukar di kawasan ASEAN+3 dan membandingkannya dengan kawasan kawasan
Eropa dan Amerika Utara.
|
Metode Penelitian
|
Penelitian
ini menggunakan data sekunder dalam bentuk data panel, yaitu gabungan antara
data deret waktu (data tahunan periode 1991 sampai 2005) dan data crosssection
(data dari negara-negara kawasan Asia (ASEAN+3) dan negara-negara kawasan
Non-Asia (Uni Eropa, dan Amerika Utara).
Analisis
yang digunakan yaitu analisis data eksploratif untuk melihat perilaku data
secara sederhana. Analisis data eksploratif dilakukan dengan menggunakan software
Minitab 14 dan SPSS 13.0.
|
Variabel Penelitian
|
-
|
Hasil Penelitian
|
-
Terdapat korelasi yang kuat antara pergerakan inflasi dengan nilai tukar riil
di sebagian besar negara-negara, selain itu untuk kasus seluruh kawasan dan
kawasan Asia yang berlaku adalah hubungan kausalitas satu arah dimana baik
tingkat depresiasi nilai tukar nominal maupun tingkat nilai tukar riil secara
signifikan memiliki pengaruh terhadap laju inflasi. Sedangkan di kawasan non
Asia hubungan kausalitas satu arah justru terjadi dimana laju inflasi yang
memiliki pengaruh secara signifikan baik terhadap tingkat depresiasi nilai
tukar nominal maupun tingkat nilai tukar riil.
- Pada
model seluruh kawasan, hasil interaksi dummy kawasan dengan setiap variabel
yang mempengaruhi laju inflasi ternyata memungkinkan membagi menjadi dua
model yaitu model kawasan Asia dan non Asia, dan ditemukan bahwa terdapat
perbedaan pola perilaku variabel RER1, DPF, DE terhadap laju inflasi antara
kawasan Asia dan non Asia. Dummy krisis yang dimasukkan dalam model
menunjukan bahwa perbedaan perilaku inflasi antara sebelum dan sesudah
terjadinya Asian Financial Crisis (AFC) hanya di kawasan Asia. Lebih
lanjut ternyata respon/kepekaan inflasi terhadap perubahan nilai tukar riil
lebih tinggi di kawasan Asia dibandingkan kawasan non Asia.
|
Kesimpulan Penelitian
|
Berdasarkan
penelitian penulis dapat dilihat bahwa terdapat hubungan yang erat antara
nilai tukar riil dan laju inflasi, dimana terdepresiasinya nilai tukar riil
akan mendorong peningkatan laju inflasi, terutama untuk kawasan Asia.
Pentingnya mengelola inflasi sebagai ukuran stabilitas perekonomian suatu
negara mengharuskan adanya koordinasi Bank Sentral dan pemerintah dalam
langkah pengendalian laju inflasi. Dengan melihat eratnya kaitan antara nilai
tukar riil dan laju inflasi, maka Bank Sentral dengan otoritas moneternya
dapat menjadikan kebijakan moneter melalui saluran nilai tukar sebagai jalur
kebijakan untuk mencapai sasaran inflasi.
|
Langganan:
Postingan (Atom)