expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Kamis, 30 Maret 2017

REVIEW JURNAL 3 (AKUNTANSI KOMPARATIF EROPA)



Nama Jurnal
Jurnal Orasi Bisnis
Volume / Halaman
Vol.7 No. 1
Nama Penulis
A Jalaluddin Sayuti
Judul Jurnal
Perkembangan Ekonomi Makro Negara Maju dan Berkembang di Asia dan Eropa
Tanggal Jurnal
Mei 2012
Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui apakah keberadaan ekonomi antar negara saling mempengaruhi atau tidak
Metode Penelitian
Metode deskriftif analisis, artinya penulis hanya menguraikan data secara kualitatif mengenai teori ekonomi makro berdasarkan literatur yang ada saja terhadap data yang publikasikan oleh Bank Dunia.
Variabel Penelitian
-
Hasil Penelitian
Indonesia yang masih berada pada taraf negara berkembang, yang belum memiliki keunggulan komparatif yang jelas seperti Cina, namun Indonesia mempunyai sistem pemerintahan yang kuat untuk melakukan intervensi positif dalam sektor ekonomi. Kemajuan yang cepat ekonomi Cina di picu oleh sistem dan konsep baru pada yaitu mereka memperkenalkan kebijakan Buka Pintu (open door policy) yang di bangun oleh Deng Xiaoping pada akhir tahun 1970-an . Sementara itu, Bosnia & Herzegovina negara yang baru lepas dari konflik harus berhadapan dengan tingkat kemiskinan dan pengangguran yang tinggi. Tidak hanya memiliki kesulitan ekonomi, Bosnia & Herzegovina, di tengah masa pemulihan yang masih berjalan negara itu harus berhadapan dengan krisis keuangan Eropa yang menyhulitkan ekonomi. Lain lagi dengan Jerman yang tergolong negara maju memiliki problem yang tersendiri juga. Mereka harus mempertahankan pertumbuhan ekonomi dalam krisis yang ada, selain itu Jerman juga tetap harus membantu negara lain di kawasan Uni Eropa.
Kesimpulan Penelitian
Dapat disimpulkan bahwa keberadaan ekonomi antar negara saling mempengaruhi, artinya bila suatu negara mengalami kesulitan, maka akan berpengaruh bagi negara lain. Sebagai contoh, bila negara yang sulit itu adalah negara tujuan ekspor negara lain yang sedang baik ekonominya, maka saat sulit ekspor tidak akan menjadi lancar, sebaliknya bila suatu negara baik, maka akan membutuhkan input dari negara lain dalam rangka mengatasi ketersediaan pasokan bahan. Untuk untuk itu, selayaknya anatar negara memiliki kerja sama ekonomi untuk memudahkan interaksi dalam rangka saling bantu dalam rangka mengatasi kesulitan dan juga untuk mensuplai output yang dihasilkan.





REVIEW JURNAL 2 (PERKEMBANGAN AKUNTANSI INTERNASIONAL)



Nama Jurnal
Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial
Volume / Halaman
Vol. 24 No. 1
Nama Penulis
Suyatmini dan Aisya Sheilla FN
Judul Jurnal
Kajian Tentang Konvergensi Internasional Financial Reporting Standar (IFRS) di Indonesia
Tanggal Jurnal
Juni 2014
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manfaat konvergensi IFRS di Indonesia, dampak yang ditimbulkan, beserta kendala yang dihadapi dan cara mengatasinya.
Metode Penelitian
Pendekatan yang digunakan adalah menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Jenis data yang digunakan adalah data kualitatif. Dengan proses pengumpulan data dari literatur-literatur yang berkaitan.
Variabel Penelitian
-
Hasil Penelitian
Perkembangan standar akuntansi di Indonesia dimulai pada periode 1973–1984 dimana Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) telah membentuk Komite Prinsip-prinsip Akuntansi Indonesia untuk menetapkan standar-standar akuntansi, yang kemudian dikenal dengan Prinsip-prinsip Akuntansi Indonesia (PAI).

Pada periode 1984-1994, komite PAI melakukan revisi secara mendasar PAI 1973 dan kemudian menerbitkan Prinsip Akuntansi Indonesia 1984 (PAI 1984). Menjelang akhir 1994, Komite standar akuntansi memulai suatu revisi besar atas prinsip-prinsip akuntansi Indonesia dengan mengumumkan pernyataan-pernyataan standar akuntansi tambahan dan menerbitkan interpretasi atas standar tersebut. Revisi tersebut menghasilkan 35 pernyataan standar akuntansi keuangan, yang sebagian besar harmonis dengan IAS yang dikeluarkan oleh IASB.

Pada periode 1994-2004, ada perubahan Kiblat dari US GAAP ke IFRS, hal ini ditunjukkan sejak tahun 1994, telah menjadi kebijakan dari Komite Standar Akuntansi Keuangan untuk menggunakan International Accounting Standards sebagai dasar untuk membangun standar akuntansi keuangan Indonesia. Dan pada tahun 1995, IAI melakukan revisi besar untuk menerapkan standar-standar akuntansi baru, yang kebanyakan konsisten dengan IAS. Beberapa standar diadopsi dari US GAAP dan lainnya dibuat sendiri.

Pada periode 2006-2008, merupakan konvergensi IFRS Tahap 1,Pada tahun 2006 dalam kongres IAI X di Jakarta ditetapkan bahwa konvergensi penuh IFRS akan diselesaikan pada tahun 2008. Targetketika itu adalah taat penuh dengan semua standar IFRS pada tahun 2008. Namun dalam perjalanannya ternyata tidak mudah. Sampai akhir tahun 2008 jumlah IFRS yang diadopsi baru mencapai 10 standar IFRS dari total 33 standar.

Pada periode 2010-Desember 2011, dari 37 IAS/IFRS yang diterbitkan International Accounting Standarts Board (IASB) sejak 2009, 35 IAS/IFRS telah diadopsi Dewan Standar Akuntansi Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK IAI). Dua IFRS yang belum diadopsi adalah IFRS 1 First Time Adoption of IFRSdan IAS 41: Agriculture yang dianggap belum cocok dengan aspek lokal di Indonesia.

Dengan adanya standar global tersebut memungkinkan keterbandingan dan pertukaran informasi secara universal. Konvergensi IFRS dapat meningkatkan daya informasi dari laporan keuangan perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia. Adopsi standar internasional juga sangat penting dalam rangka stabilitas perekonomian. Selain itu juga tedapat dampak dan kendala  dari konvergensi IFRS yaitu dengan mengadopsi penuh FRS, laporan keuangan yang dibuat berdasarkan PSAK tidak memerlukan rekonsiliasi signifikan dengan laporan keuangan berdasarkan IFRS. Namun, perubahan tersebut tentu saja akan memberikan efek di berbagai bidang, terutama dari segi pendidikan dan bisnis.
Kesimpulan Penelitian
-Manfaat dari konvergensi IFRS, antara  lain:  memudahkan pemahaman atas laporan keuangan dengan  penggunaan  Standar Akuntansi Keuangan yang dikenal secara  internasional  (enhance comparability), meningkatkan arus investasi global melalui trans-paransi, menurunkan biaya modal dengan membuka peluang fund raising melalui pasar modal secara global,  menciptakan  efisiensi penyusunan laporan keuangan, dan meningkatkan  kualitas  laporan keuangan.
- Dampak yang ditimbulkan dari konvergensi IFRS, antara lain: perubahan mind stream dari rule-based ke principle-based, akses ke pendanaan internasional akan lebih terbuka karena laporan keuangan akan lebih mudah dikomunikasi-kan ke investor global, relevansi laporan keuangan akan meningkat karena lebih banyak menggunakan nilai wajar, dll.
- Kendala yang dihadapi selama konvergensi IFRS, antara lain: Dewan Standar Akuntansi yang kekurangan sumber daya, biaya yang  cukup  tinggi  untuk mengadopsi IFRS, dll. Kendala-kendala tersebut dapat diatasi dengan mempersiapkan SDM yang memiliki IFRS capability dan mengembangkan sistem yang telah terintegrasi dengan baik.


REVIEW JURNAL 1 (AKUNTANSI INTERNASIONAL)



Nama Jurnal
Jurnal Ekonomi dan Keuangan
Volume / Halaman
Vol. 1, No. 3, Februari 2013
Nama Penulis
Jimmy Handoko Barus dan Ramli
Judul Jurnal
Analisis Peramalan Ekspor Indonesia Pasca Krisis Keuangan Eropa dan Global Tahun 2008 dengan Metode Dekomposisi
Tanggal Jurnal
Februari 2013
Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui peramalan nilai ekspor Indonesia pada sektor pertanian, industri, pertambangan, serta agregat ketiga sektor tersebut serta bagaimana tingkat kelayakan dalam peramalan nilai ekspor Indonesia secara agregat pada Januari 2002 s/d Desember 2011 dengan menggunakan metode dekomposisi.
Metode Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode dekomposisi. Metode ini merupakan metode peramalan yang mengidentifikasikan tiga komponen secara terpisah sebagai pola dasar yang menggambarkan karakteristik ekonomi dan bisnis sepanjang waktu tertentu . Adapun ketiga komponen yang dimaksud adalah kecenderungan (trend), siklik (cyclical), dan faktor musiman (seasonal factor).
Variabel Penelitian
-
Hasil Penelitian
-Peramalan nilai ekspor sektor pertanian Indonesia yang dilakukan dengan metode dekomposisi untuk periode Januari 2012 s/d Desember 2017 ke depan menghasilkan nilai ekspor yang cenderung meningkat.
-Peramalan nilai ekspor sektor industri Indonesia yang dilakukan dengan metode dekomposisi untuk periode Januari 2012 s/d Desember 2017 ke depan menghasilkan nilai ekspor yang cenderung meningkat.
-Peramalan nilai ekspor sektor pertambangan Indonesia yang dilakukan dengan metode dekomposisi untuk periode Januari 2012 s/d Desember 2017 ke depan menghasilkan nilai ekspor yang cenderung meningkat.
-Terjadinya kecenderungan peningkatan nilai ekspor sektor pertanian, industri, pertambangan, agregat Indonesia ini mengindikasikan bahwa ternyata dengan terjadinya krisis Eropa dan global pada tahun 2008 tidak begitu berpengaruh terhadap sektor riil Indonesia ke depannya , khususnya dalam kegiatan ekspor Indonesia karena masih adanya kekuatan pasar domestik Indonesia serta kekayaan sumber daya alam Indonesia.
Kesimpulan Penelitian
Dari hasil pengukuran tingkat kelayakan/akurasi peramalan nilai ekspor Indonesia secara agregat dengan metode dekomposisi selama periode penelitian (Januari 2002 s/d Desember 2011) menghasilkan nilai MAPE sebesar 11%, artinya bahwa tingkat akurasi peramalan adalah tidak baik karena melebihi batas tingkat toleransi sebesar 5%.