expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Kamis, 30 Maret 2017

REVIEW JURNAL 2 (PERKEMBANGAN AKUNTANSI INTERNASIONAL)



Nama Jurnal
Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial
Volume / Halaman
Vol. 24 No. 1
Nama Penulis
Suyatmini dan Aisya Sheilla FN
Judul Jurnal
Kajian Tentang Konvergensi Internasional Financial Reporting Standar (IFRS) di Indonesia
Tanggal Jurnal
Juni 2014
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manfaat konvergensi IFRS di Indonesia, dampak yang ditimbulkan, beserta kendala yang dihadapi dan cara mengatasinya.
Metode Penelitian
Pendekatan yang digunakan adalah menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Jenis data yang digunakan adalah data kualitatif. Dengan proses pengumpulan data dari literatur-literatur yang berkaitan.
Variabel Penelitian
-
Hasil Penelitian
Perkembangan standar akuntansi di Indonesia dimulai pada periode 1973–1984 dimana Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) telah membentuk Komite Prinsip-prinsip Akuntansi Indonesia untuk menetapkan standar-standar akuntansi, yang kemudian dikenal dengan Prinsip-prinsip Akuntansi Indonesia (PAI).

Pada periode 1984-1994, komite PAI melakukan revisi secara mendasar PAI 1973 dan kemudian menerbitkan Prinsip Akuntansi Indonesia 1984 (PAI 1984). Menjelang akhir 1994, Komite standar akuntansi memulai suatu revisi besar atas prinsip-prinsip akuntansi Indonesia dengan mengumumkan pernyataan-pernyataan standar akuntansi tambahan dan menerbitkan interpretasi atas standar tersebut. Revisi tersebut menghasilkan 35 pernyataan standar akuntansi keuangan, yang sebagian besar harmonis dengan IAS yang dikeluarkan oleh IASB.

Pada periode 1994-2004, ada perubahan Kiblat dari US GAAP ke IFRS, hal ini ditunjukkan sejak tahun 1994, telah menjadi kebijakan dari Komite Standar Akuntansi Keuangan untuk menggunakan International Accounting Standards sebagai dasar untuk membangun standar akuntansi keuangan Indonesia. Dan pada tahun 1995, IAI melakukan revisi besar untuk menerapkan standar-standar akuntansi baru, yang kebanyakan konsisten dengan IAS. Beberapa standar diadopsi dari US GAAP dan lainnya dibuat sendiri.

Pada periode 2006-2008, merupakan konvergensi IFRS Tahap 1,Pada tahun 2006 dalam kongres IAI X di Jakarta ditetapkan bahwa konvergensi penuh IFRS akan diselesaikan pada tahun 2008. Targetketika itu adalah taat penuh dengan semua standar IFRS pada tahun 2008. Namun dalam perjalanannya ternyata tidak mudah. Sampai akhir tahun 2008 jumlah IFRS yang diadopsi baru mencapai 10 standar IFRS dari total 33 standar.

Pada periode 2010-Desember 2011, dari 37 IAS/IFRS yang diterbitkan International Accounting Standarts Board (IASB) sejak 2009, 35 IAS/IFRS telah diadopsi Dewan Standar Akuntansi Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK IAI). Dua IFRS yang belum diadopsi adalah IFRS 1 First Time Adoption of IFRSdan IAS 41: Agriculture yang dianggap belum cocok dengan aspek lokal di Indonesia.

Dengan adanya standar global tersebut memungkinkan keterbandingan dan pertukaran informasi secara universal. Konvergensi IFRS dapat meningkatkan daya informasi dari laporan keuangan perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia. Adopsi standar internasional juga sangat penting dalam rangka stabilitas perekonomian. Selain itu juga tedapat dampak dan kendala  dari konvergensi IFRS yaitu dengan mengadopsi penuh FRS, laporan keuangan yang dibuat berdasarkan PSAK tidak memerlukan rekonsiliasi signifikan dengan laporan keuangan berdasarkan IFRS. Namun, perubahan tersebut tentu saja akan memberikan efek di berbagai bidang, terutama dari segi pendidikan dan bisnis.
Kesimpulan Penelitian
-Manfaat dari konvergensi IFRS, antara  lain:  memudahkan pemahaman atas laporan keuangan dengan  penggunaan  Standar Akuntansi Keuangan yang dikenal secara  internasional  (enhance comparability), meningkatkan arus investasi global melalui trans-paransi, menurunkan biaya modal dengan membuka peluang fund raising melalui pasar modal secara global,  menciptakan  efisiensi penyusunan laporan keuangan, dan meningkatkan  kualitas  laporan keuangan.
- Dampak yang ditimbulkan dari konvergensi IFRS, antara lain: perubahan mind stream dari rule-based ke principle-based, akses ke pendanaan internasional akan lebih terbuka karena laporan keuangan akan lebih mudah dikomunikasi-kan ke investor global, relevansi laporan keuangan akan meningkat karena lebih banyak menggunakan nilai wajar, dll.
- Kendala yang dihadapi selama konvergensi IFRS, antara lain: Dewan Standar Akuntansi yang kekurangan sumber daya, biaya yang  cukup  tinggi  untuk mengadopsi IFRS, dll. Kendala-kendala tersebut dapat diatasi dengan mempersiapkan SDM yang memiliki IFRS capability dan mengembangkan sistem yang telah terintegrasi dengan baik.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar